PENUNGGU BELANTARA WAKAOKILI

”Di sana! Aku lihat keparat itu!” Sepersekian detik, kelima lelaki itu seperti kesetanan. Desing peluru merobek-robek keheningan hutan, menerabas rerimbunan jeruju. Kawanan monyet terusik dan menjerit-jerit tak karuan. Lolongan anjing kampung terdengar melengking. Kalong dan burung hantu mengepakan sayapnya, terbang mencabik-cabik kesiur angin senja yang dingin. Entah karena kekuatan apa, pada detik yang sama mereka sepakat menahan...

SEGITIGA CINTA YANG TERLUKA

andai aku telah dewasa apa yang akan kukatakan untukmu idolaku Ayahku tercinta[1] Deru motor itu sontak mengunting mimpi Pak Kardi. Setengah limbung, satpam tua itu membuka gerbang dan Elang langsung disayat sembilu penyesalan. Ya, mimpi adalah media pengapaian cita-cita Pak Kardi yang tak pernah maujud di dunia nyata. Dan untuk kesekian kalinya dia memporak-porandakan kerajaan imajinasi yang murni itu. “Tidur saja di dalam, Pak. Siapa...