Selamat Pagi, Bang Harry!

Kali kedua bertemu Bang Harry, demikian sapaan saya untuk Harry Azhar Azis, ketika saya mendampingi Eko Sarjono Putro, anggota DPR dari Fraksi Golkar. Ruang kerja bos saya berada di dekat mulut koridor, bertetangga dengan Nurul Arifin. Sementara ruang kerja Bang Harry ada di sudut, berhadapan dengan ruang Nusron Wahid. Waktu itu saya acap melihat Bang Harry mondar-mandir di koridor. Nyaris setiap hari.  “Sepuluh menit sebelum jam sidang,...

Berjumpa dengan Para "Kartini"

Bagi saya, bulan April ini nyata benar bulan perempuan. Ratusan perempuan datang ke pondok saya di pinggiran Kota Hujan. Bukan secara fisik. Mereka hadir dalam tutur papan ketik para lelaki. Nyatanya perbedaan kelamin tidak lantas membuat ketiga lelaki ini tergagap-gagap. Yang perdana mengetuk pintu adalah “Kartini : Kisah Yang Tersembunyi.”  Membaca novel Mas Aguk Irawan MN membuat saya kian insyaf akan pergolakan batin dan cinta...

Tan Malaka dan Koperasi

Seruan kaum murba untuk berkoperasi adalah salah satu gagasan Tan Malaka yang kurang terpublikasi. Gagasan ini tenggelam bukan hanya akibat lebih menggelorannya heroism Tan Malaka, tetapi di masa silam memang segala hal yang terkait Tan Malaka sulit berkecambah akibat stempel komunis dari orde baru. Tan Malaka perdana bicara koperasi dalam SI Semarang dan Onderwijs (1921). Brosur yang mengulas sisik-melik pendidikan ala Sekolah Serikat...

Mokhtaruddin Lasso dan Tan Malaka

Sebelum terjangkit flu akhir pekan, seorang sahabat, Napirossy, warga Malaysia bertanya perihal referensi Mokhtaruddin Lasso aka Mukhtar Sutan Indra Lasso, putera Minangkabau kelahiran Kota Padang tahun 1915. Ia mengaku kesulitan mencari jejak langkah dan literature tokoh kemerdekaan Malaysia ini di negerinya.  Mokhtaruddin Lasso sendiri kesohor di Malaysia sebagai pendiri Partai Kebangsaan Melayu Malaya (PKMM). Dalam kongres PKMM pertama...