Mengenang Riyanto; Kepahlawanan di Malam Natal

Malam  ini malam Natal, dan karenanya saya teringat pada Riyanto, anggota Banser NU.  Ia sudah berpulang, tetapi namanya selalu hidup di Gereja Eben Haezer Mojokerto. Saya membayangkan pada malam Natal  itu, 24 Desember 2010, Riyanto mengecup punggung tangan sang Ibu, Katinem. Mohon restu untuk bertugas menjaga malam perayaan natal gereja-gereja. Mengendarai vespa merah, Riyanto sampai di Gereja Eben Haezer. Ia bertugas bersama...

Selamat Ulang Tahun, Cak Munir

sumber, twitter Ommah Munir Hari itu, seorang pemuda yang baru setahun dapat KTP meradang karena ledakan petasan di luar jendela kamar. Pasalnya, sang ibu yang sedang sakit baru saja terpulas. Ia baru saja mengantarnya pulang dari berobat. Maka, dengan keberanian seorang pemuda, ia keluar dari rumahnya di kawasan Kota Batu. Ia berteriak-teriak, melantangkan tantangan berjibaku. Nahasnya yang membakar petasan tidak seorang diri. Celakanya, karena...

MAKAR!

sumber simak.co.id Jumat ini adalah hari besar di dusunku. Orang-orang dari dusun tetangga berduyun-duyun datang. Sejak pagi mereka sudah singgah ke Masjid Desa buat berwudu dan salat sunah, lalu menggelar sajadah di lapangan desa untuk bersalat Jumat. Sembari menunggu adzan, mereka khusu berdzikir. Hasrat yang bergelora bahkan membuat mereka tidak beranjak kendati hujan menerpa. Seusai salat Jumat, Pak Kades naik ke atas panggung. Ia mengenakan...

Selamat Pagi, Bang Harry!

Kali kedua bertemu Bang Harry, demikian sapaan saya untuk Harry Azhar Azis, ketika saya mendampingi Eko Sarjono Putro, anggota DPR dari Fraksi Golkar. Ruang kerja bos saya berada di dekat mulut koridor, bertetangga dengan Nurul Arifin. Sementara ruang kerja Bang Harry ada di sudut, berhadapan dengan ruang Nusron Wahid. Waktu itu saya acap melihat Bang Harry mondar-mandir di koridor. Nyaris setiap hari.  “Sepuluh menit sebelum jam sidang,...

Berjumpa dengan Para "Kartini"

Bagi saya, bulan April ini nyata benar bulan perempuan. Ratusan perempuan datang ke pondok saya di pinggiran Kota Hujan. Bukan secara fisik. Mereka hadir dalam tutur papan ketik para lelaki. Nyatanya perbedaan kelamin tidak lantas membuat ketiga lelaki ini tergagap-gagap. Yang perdana mengetuk pintu adalah “Kartini : Kisah Yang Tersembunyi.”  Membaca novel Mas Aguk Irawan MN membuat saya kian insyaf akan pergolakan batin dan cinta...

Tan Malaka dan Koperasi

Seruan kaum murba untuk berkoperasi adalah salah satu gagasan Tan Malaka yang kurang terpublikasi. Gagasan ini tenggelam bukan hanya akibat lebih menggelorannya heroism Tan Malaka, tetapi di masa silam memang segala hal yang terkait Tan Malaka sulit berkecambah akibat stempel komunis dari orde baru. Tan Malaka perdana bicara koperasi dalam SI Semarang dan Onderwijs (1921). Brosur yang mengulas sisik-melik pendidikan ala Sekolah Serikat...

Mokhtaruddin Lasso dan Tan Malaka

Sebelum terjangkit flu akhir pekan, seorang sahabat, Napirossy, warga Malaysia bertanya perihal referensi Mokhtaruddin Lasso aka Mukhtar Sutan Indra Lasso, putera Minangkabau kelahiran Kota Padang tahun 1915. Ia mengaku kesulitan mencari jejak langkah dan literature tokoh kemerdekaan Malaysia ini di negerinya.  Mokhtaruddin Lasso sendiri kesohor di Malaysia sebagai pendiri Partai Kebangsaan Melayu Malaya (PKMM). Dalam kongres PKMM pertama...

TAN: Kisah Tentang Terbentur dan Terbentuk

TAN: Kisah Tentang Terbentur dan Terbentuk Pada pengujung 1998, untuk perdana saya berkenalan dengan Tan Malaka. Zenwen Pador, seorang Mamak yang  bergiat di LBH, datang ke rumah membawa fotokopi Madilog. Saya sempat mencuri-curi baca. Otak saya, yang belum genap setahun mengecap pendidikan putih-abu-abu, tidak mampu memahaminya. Termasuk ketika si Mamak berkisah, bahwa Tan Malaka adalah seorang Minang, pahlawan besar yang terlupakan...

MENGENANG TAN MALAKA

Bulan Februari selalu menjadi bulan yang istimewa bagi para pengagum Tan Malaka. Pasalnya, pada 21 Februari 1949, tokoh revolusioner asal Minangkabau ini, yang 30 tahun dari 51 tahun hayatnya didedikasikan untuk kemerdekaan 100 % Indonesia, harus meregang nyawa di tangan bangsa sendiri. Letda Sukotjo, demikian ungkap Harry Poeze sejarahwan Belanda peneliti Tan Malaka, adalah si eksekutor tokoh bangsa yang pertama kali merumuskan konsep negara...

Revolusi Mental Perburuhan

Salah satu agenda Nawacita yang paling didebatkan publik adalah revolusi mental. Ironisnya, lebih dari setahun sejak Jokowi – Jusuf Kalla menjabat, penetrasian revolusi mental dalam setiap sektor kehidupan berbangsa dan bernegara terkesan bias. Sampai sekarang publik belum memiliki panduan serius tentang revolusi mental. Satu-satunya yang tersepakati tentang revolusi mental adalah menggalakan kembali pembangunan karakter untuk mempertegas kepribadian...